Ketika masih muda, banyak orang saling berlomba dalam melakukan investasi untuk masa tua mereka. Salah satu jenis investasi yang sedang populer saat ini adalah investasi properti. Dimana dalam investasi properti yang paling diminati adalah dalam bentuk perumahan karena dianggap lebih menguntungkan dalam jangka waktu yang panjang. Meraih kesuksesan dengan memiliki properti pertama merupakan pencapaian yang sangat membanggakan bagi para investor pemula. Untuk mencapai kesuksesan yang diinginkan, diperlukan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.
Bagi para pemula, sebaiknya hindari mengambil keputusan tergesa-gesa dalam berinvestasi properti karena ada banyak hal yang perlu dipelajari terlebih dahulu. Proses pembelian properti tidaklah mudah dan seringkali melibatkan banyak langkah yang harus dilewati. Perhatikan dengan seksama sistem pembayaran yang akan digunakan, terutama jika Anda memilih KPR. Pastikan semua persyaratan terpenuhi sebelum mengajukan.
Tips Investasi Properti Bagi Pemula
Berikut ini adalah beberapa tips yang perlu diperhatikan sebagai pemula dalam berinvestasi properti:
1. Pilihlah Lokasi yang Tepat
Sebelum membeli rumah atau memulai bisnis properti, penentuan lokasi merupakan langkah yang sangat penting. Banyak orang memilih untuk membangun rumah karena lokasi yang strategis. Oleh karena itu, lokasi menjadi faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam berinvestasi properti. Lokasi juga berpengaruh besar terhadap harga jual properti, dimana lokasi yang strategis dan dekat dengan pusat keramaian akan membuat harga jual properti tersebut tinggi.
2. Persiapkan Dana
Selain memilih lokasi yang tepat, biaya juga merupakan faktor penting yang memengaruhi keputusan seseorang untuk berinvestasi dalam properti. Sebagai calon investor, Anda harus memperhitungkan dengan matang biaya-biaya pokok dan kewajiban lainnya. Terkadang, jumlah biaya yang harus dikeluarkan bisa cukup besar dan mengejutkan bagi investor pemula. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui beberapa biaya yang perlu dipersiapkan sebelum memulai investasi properti.
- Biaya Tanda jadi
- Uang Muka
- Angsuran
Ketika Anda membeli properti langsung dari pengembang, biaya tanda jadi akan ditentukan oleh mereka. Namun, jika Anda memutuskan untuk membeli properti melalui pasar sekunder, biaya tanda jadi akan ditetapkan oleh penjual properti. Biaya tanda jadi ini adalah tanda keseriusan Anda dalam membeli rumah dan sering disebut sebagai booking fee.
Setelah melakukan pembayaran tanda jadi, tahapan selanjutnya adalah menyiapkan uang muka. Anda diwajibkan membayar uang muka ketika membeli rumah dari pengembang. Namun, jika membeli melalui pasar sekunder, uang muka biasanya berkisar antara 20%-50% sesuai dengan kebijakan bank.
Bagi pemula, investasi properti umumnya dilakukan dengan cara kredit atau cicilan selama beberapa tahun ke depan dengan membayar angsuran setiap bulan. Besaran angsuran akan ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Anda dengan pihak bank, namun besarannya tidak akan melebihi total penghasilan bulanan Anda dan pasangan anda.
3. Pilihlah Pengembang yang Sudah Terpercaya
Sebelum Anda memulai untuk berinvestasi dalam bidang properti, penting bagi anda untuk mengetahui latar belakang pengembang properti yang hendak Anda beli. Jangan mudah percaya pada pengembang yang sudah terkenal. Pastikan bahwa kinerjanya baik dan dapat dipercaya. Pilihlah pengembang yang memiliki pengalaman minimal 5 tahun di bidang properti. Informasi lengkap mengenai pengembang biasanya dapat diakses melalui website resminya.
4. Cek Harga Pasar
Sebaiknya jangan terburu-buru ketika ingin membeli properti. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum Anda memutuskan untuk membeli. Salah satu hal yang perlu Anda perhatikan adalah harga pasar yang sedang berlaku saat ini. Anda harus tahu berapa harga pasaran rumah yang akan Anda beli. Anda dapat melakukan pengecekan harga pasar melalui internet atau melakukan riset langsung. Dengan demikian, maka Anda akan mendapatkan harga terbaik dalam berinvestasi properti.
5. Pastikan Memiliki Fasilitas yang Memadai
Setelah melakukan pengecekan harga pasar, Anda juga perlu mengetahui fasilitas yang disediakan oleh pengembang. Adanya fasilitas yang memadai tentu dapat meningkatkan nilai jual properti. Perhatikanlah ketersediaan fasilitas internal maupun eksternal. Fasilitas internal meliputi tempat ibadah, area bermain, arena olahraga, dan infrastruktur standar seperti gerbang perumahan. Sementara itu, fasilitas eksternal adalah fasilitas yang terdapat di sekitar perumahan, seperti pusat perbelanjaan, sekolah, pusat perkantoran, hingga rumah sakit. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan, terutama bagi Anda yang baru memulai investasi properti.
6. Persetujuan KPR
Dalam kebanyakan kasus, orang-orang akan berusaha mendapatkan persetujuan KPR agar dapat mengurangi beban pembayaran rumah. KPR juga menjadi alat yang memudahkan bagi investor pemula untuk melakukan investasi properti. Dengan memiliki persetujuan KPR, agen perumahan atau penjual akan yakin terhadap minat Anda dalam membeli rumah dan melakukan investasi properti. Bukan hanya itu saja, KPR juga berfungsi untuk mencegah terjadinya kegagalan transaksi jual beli rumah antara Anda dan agen perumahan.
7. Pilihlah Tenor Sesuai Kemampuan Anda
Ketika Anda mengajukan KPR, bank akan menawarkan berbagai pilihan tenor. Rentang tenor yang ditawarkan adalah antara 5 sampai 10 tahun. Ketersediaan tenor akan dihitung oleh bank berdasarkan kemampuan finansial Anda. Jika Anda belum siap secara finansial, sebaiknya jangan memaksakan memilih tenor pendek. Ingatlah bahwa investasi properti adalah investasi jangka panjang yang menguntungkan.
8. Pastikan Sertifikat Tanah Sah Secara Hukum
Dalam melakukan investasi properti, ada hal lain yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah memastikan bahwa sertifikat tanah yang dikeluarkan oleh pengembang sah secara hukum. Sebagai seorang investor pemula, Anda harus teliti ketika memilih unit perumahan untuk investasi properti. Anda dapat mengonfirmasi hal ini melalui notaris yang bertanggung jawab atas akta tanah.
9. Persiapkan Dana Tambahan
Ketika melakukan transaksi jual beli properti, penting untuk menyediakan dana lebih karena kemungkinan adanya biaya tambahan yang harus dibayarkan selama proses pembelian investasi properti. Beberapa biaya tambahan yang mungkin timbul dalam transaksi jual beli properti adalah:
- Biaya Asuransi
- Biaya Notaris
- Pajak
Biaya asuransi umumnya mencakup asuransi jiwa sebesar 1% hingga 2% dari jumlah pinjaman. Selain itu, terdapat juga asuransi kebakaran sebesar 1% dari jumlah pinjaman yang akan dikenakan.
Peran notaris sangatlah penting dalam membantu Anda dalam proses pengurusan akta dan sertifikat jual beli. Biaya notaris menjadi kewajiban yang harus Anda penuhi sepenuhnya. Besar biaya notaris akan disesuaikan dengan kebutuhan dari pembeli.
Dalam setiap transaksi jual beli properti, pungutan pajak merupakan suatu kewajiban yang tak terelakkan. Biaya pajak akan muncul baik melalui KPR maupun pembayaran tunai. Salah satu jenis pajak yang muncul dalam transaksi jual beli properti ialah Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
10. Waktu Serah Terima Unit
Usahakan agar proses serah terima rumah atau properti yang Anda beli dilakukan tepat waktu setelah menyelesaikan semua tahapan pembelian. Hindari keterlambatan yang dapat merugikan Anda di kemudian hari. Pastikan tujuan investasi properti Anda tetap menguntungkan.
Itulah beberapa Tips Investasi Properti Bagi Pemula, semoga penjelasan di atas dapat bermanfaat.